Suka nongkrong di warung kopi ?
Nongkrong di
warung kopi memang asyik. Demikian asyiknya sehingga banyak orang suka
berlama-lama nongkrong di warung kopi. Dan karena itu juga muncul nama komedian
yang sangat melegenda dengan nama Warkop alias Warung Kopi Prambros yang
beranggotaan Dono, Kasino dan Indro.
Warung kopi
menjadi tempat favorit untuk berkumpul dan rileks setelah bekerja atau melepas
kejenuhan setelah seharian bekerja atau terlalu lama di dalam rumah.
Warung kopi ada di
mana-mana. Bahkan di seluruh hunian di dunia ini. Tentu saja istilahnya
berbeda-beda.
Demikian pula di
kota kelahiranku. Gresik. Sebuah kota kecil yang cukup tua dengan penduduk yang
sangat padat.
Hanya saja menurut
pandanganku, dalam hal perwarung kopian tidak ada yang menyamai kota Gresik.
Kenapa ? Karena yang namanya warung kopi bertebaran warung kopi, mungkin ribuan
jumlahnya. Warung kopi bisa didapatkan, baik ditepi jalan-jalan raya, pinggir
jalan kecil hingga di kampung-kampung. Sebagai gambaran saja, di
sepanjang jalan Panglima Sudirman saja terdapat 15 buah warung kopi. Jln JA.
Suprapto yang lebih pendek terdapat sekitar 12 warung kopi. Belum lagi di
jalan-jalan lain yang lebih panjang. Terutama di kawasan kota Gresik sebelah
utara. Yang merupakan kawasan kota tua yang sebagian penghuninya bermata pencaharian
sebagai pengrajin. Dan uniknya, hampir semuanya ramai dikunjungi. Baik tua
maupun muda. tentu saja hanya dari jenis laki-laki saja.
Setiap saat anda
akan mudah mendapati suatu tempat di sisi jalan dengan belasan motor yang
diparkir berderet-deret. Maka kurang dari 5 langkah dari situ tentu anda
pemiliknya sedang bersantai dengan secangkir kopi. Hal seperti itu bisa anda
temukan dari pagi siang maupun malam hari. Lebih-lebih Sabtu malam Minggu.
Beberapa tahun
yang lalu aku pernah menjuluki kota Gresik sebagai Kota Warung kopi, tapi
banyak yang tidak senang mendengarnya. Mereka mengangap bahwa Warung kopi
berkonotasi kurang sedap. Menimbulkan persepsi negatif, yang menggambarkan
masyarakat Gresik lebih suka nongkrong daripa bekerja. Hmm... sekilas mungkin
alasan itu masuk akal. Hanya orang yang kurang kerjaan aja yang suka nongkrong.
Tapi tunggu dulu.... Mari kita amati dulu sejak kapan, di mana
warung kopi ini tumbuh dan siapa saja yang memanfaatkan warung kopi di Kota
Gresik ??
Kembali bicara tentang kota Gresik, tapi
kali ini kita bicarakan masa lalunya. Tapi gak usah terlalu jauh kebelakang,
itu urusan ahli sejarah.
Kota Gresik berkembang dari hunian di
pesisir utara yang kebanyakan penghuninya adalah nelayan, pedagang dan
pengrajin. Nah sebagian berprofesi sebagai pengrajin inilah yang mungkin
menyuburkan warung-warung kopi sejak dulu. Sebab mereka mengerjakan perhiasan,
songkok, dos songkok dan sebagainya, dan itu tidak mengenal batasan jam kerja. Mereka
bisa mengerjakan pesanan baik pagi sampai sore atau dari malam sampai pagi. Atau
bukan tidak mungkin harus bekerja dari pagi sampai pagi dengan pola istirahat
sesuka hati mereka. Asal pekerjaan selesai pada waktunya.
Pola kerja dan pola istirahat yang tidak
seragam menjadikan warung kopi sangat
dibutuhkan keberadaanya di sepanjang waktu. Di samping sebagai tempat untuk
mendapatkan kopi, tapi juga menjadi tempat melepas kejenuhan setelah lama
bekerja. Dan ternyata lebih banyak lagi manfaat yang mereka temukan di sana. Di
warung kopi itu pula mereka bisa berinteraksi dengan lingkungan yang
sehari-hari mereka tinggalkan karena tuntutan profesi. Sambil bersantai mereka
bisa berkomunikasi dan tukar informasi dengan sesama pengrajin. Dan yang belum
lama disadari khalayak ramai tentang artinya warung kopi adalah di tempat itu
pula dilaksanakan transaksi bisnis kerajinan yang dengan nilai yang cukup
besar.
Nah setelah memahami semua itu rasanya
tidak adil bila kita memvonis bahwa warung kopi adalah tempat orang yang kurang
pekerjaan.
Dan dalam perkembangannya masyarakat
Gresik sudah tidak lagi di dominasi para pengrajin dan pedagang. Sebagi kota
industri tentu saja lebih banyak dihuni buruh pabrik. Sehingga tentu saja
demikian pula yang nongkrong di warung kopi.
So, maklumlah kalau sekarang orang bisa
menerima bila Gresik disebut sebagai Kota Warung Kopi.
Bagi anda pecinta kopi datang ke Gresik,
jam berapapun anda butuh kopi andapun bisa mendapatkannya. Namun hati-hati.
Kopi Gresik tidak seperti kopi-kopi yang dijual di warung kopi di kota lain. Karena
persaingan antar warung kopi juga sangat ketat. Kopi yang gak mantap tentu akan
ditinggal pelanggannya. Kopi produksi warung kopi Gresik lebih kental dan
benar-benar maantaaff. Coba lihat ampasnya, hampir seperempat gelas !!!
Anda pecinta kopi ?? Coba kopi warung kopi
di kota Gresik