Itulah Sakit dan Minum Obat. Dan alangkah sedihnya bila upaya penyembuhan itu ternyata tak kunjung membawa kesembuhan.Tak jarang kita menyalahkan obatnya, atau bahkan menyalahkan dokter yang memberikan resep.
Padahal
kesembuhan datangnya dari Allah semata.
Namun
demikian kita harus tetap berikhtiar, diantaranya dengan tetap mempertahankan
semangat untuk sembuh dan meneruskan pengobatan. Dan yang tidak kalah pentingnya
adalah mengetahui cara terbaik dalam menggunakan obat. Dengan memahami aturan
pakainya.
Karena
pada kenyataannya masih banyak diantara kita yang masih salah dalam menerapkan
aturan makan/minum obat.
Frekuensi dan jangka waktu pemakaian obat per hari
Sebagaimana
biasanya yang tertera dalam aturan pakai atau aturan minum suatu obat adalah :
Sehari 3 x
1, sehari 2 x 2 dan sebagainya
Sesudah
makan atau sebelum makan
Kita faham
bahwa angka pertama (sebelum tanda
x) frekuensi pemakaian dalam sehari , dan angka kedua (sesudah
tanda x) adalah jumlah takaran/dosis pemakaian (butir, sendok, bungkus dll)
Namun salah kaprahnya adalah, ternyata banyak
yang mengartikan
makan obat 3 kali sehari seperti jadwal
makan. Pagi, siang dan malam. 3 kali dalam 12 jam. Sedangkan malam sampai pagi
tidak minum obat lagi. Inilah
kesalahan pertama dalam terapi yang kita jalani.
Sesungguhnya aturan pakai suatu obat tergantung dari sifat kimia dan karakter obat itu saat berada di dalam tubuh. Ada yang mudah tereliminasi oleh tubuh dan ada pula yang mampu lebih lama bertahan hingga habis termanfaatkan.
Nah, untuk menjaga kadar obat dalam darah pasien
itulah maka pengulangan dilakukan dengan jadwal yang disiplin agar efektif.
Jadi
pemahaman yang seharusnya pada “sehari 3 x.. ” adalah 3 x dalam 24 jam = minum
setiap 8 jam. Maka bila minum pertama pada pukul 6 pagi, maka yang kedua minum
pukul 2 siang dan yang ketiga pukul 10 malam. Begitu seterusnya.
Begitupun
untuk aturan “sehari 2 x ..” maksudnya 2 x dalam 24 jam = minum setiap 12
jam. Maka bila minum yang pertama jam 6
pagi, maka yang kedua juga jatuh pada jam 6 sore
Demikian
juga aturan “sehari 1x..” bukan berarti asal tiap hari minum, tapi waktunya
harus sama setiap harinya.
Waktu pemakaian obat
Adapun
aturan pemakaian sesudah atau sebelum makan lebih terkait pada efek yang
diharap atau yang dihindari.
Diminum
sebelum makan artinya obat itu diminum saat perut kosong. Ini bertujuan agar
penyerapan obat di lambung
bisa lebih cepat dan efektif. Ini
berlaku untuk obat-obat yang sifat kimianya mudah
terpengaruh oleh enzim-enzim pencernakan dan enzim hati serta zat-zat lain yang
terdapat dalam makanan/minuman dalam saluran pencernakan
Diminum
sesudah makan artinya ketika perut sudah terisi. Perlakuan ini diperlukan pada obat
yang daya resapnya lambat, karena tidak
buru-buru meninggalkan lambung karena tertahan bersama makanan yang sedang
dicerna bersama. Di sisi lain dinding lambung juga terlindungi dari efek iritasi.
Ada 2 kemungkinan hasil interaksi obat dan makanan. Yang pertama interaksi
obat dan makanan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan khasiat atau
manfaat obat dan yang kedua dapat meningkatkan efek samping atau efek dari obat
itu sendiri.
Dosis/takaran
Yakinkan bahwa anda sudah paham ketika menerima obat, dan cermati kembali
bila anda ragu-ragu. Jangan coba-coba merubah ketentuan kecuali dokter telah
memberi petunjuk. Akibatnya bisa sangat fatal !
Pada dasarnya kehadiran obat dalam
tubuh menjadi beban bagi organ tubuh yang sehat, maka perlu diupayakan
pemakaian seefektif mungkin dan seefisien mungkin. Jadi penting untuk
mengetahui mana obat yang harus segera dihentikan bila sudah tidak diperlukan dan mana yang harus dilanjutkan.
Harus
dihabiskan
Obat jenis antibiotik harus dihabiskan, meskipun penderita sudah sehat. Dosis yang telah diberikan oleh dokter adalah ukuran untuk mematikan bakteri patogen keseluruhan. Apabila tidak dihabiskan, kemungkinan meninggalkan bakteri patogen yang masih hidup. Sehingga, suatu saat jika terjangkit penyakit lagi/kambuh akan menjadi resisten (kebal) pada obat yang sama.
Obat jenis antibiotik harus dihabiskan, meskipun penderita sudah sehat. Dosis yang telah diberikan oleh dokter adalah ukuran untuk mematikan bakteri patogen keseluruhan. Apabila tidak dihabiskan, kemungkinan meninggalkan bakteri patogen yang masih hidup. Sehingga, suatu saat jika terjangkit penyakit lagi/kambuh akan menjadi resisten (kebal) pada obat yang sama.
Penting diketahui bagi pemakai obat.
Sebaiknya jangan minum susu saat dalam masa cerna obat
Susu tersusun atas materi yang cukup kompleks, salah satunya adalah
kalsium. Beberapa obat diketahui bereaksi dengan kalsium susu sehingga dapat
menghambat penyerapannya misalnya tetrasiklin. Bila penyerapannya terhambat,
obat tidak dapat memberikan efek yang diharapkan.
Peringatan keras
Jangan minum minuman bersoda !
Softdrink mengandung
karbonat yang mudah bereaksi dengan zat kimia lain yang terkandung dalam obat.
Oleh karena itu minum obat bersama minuman bersoda sangat tidak dianjurkan.
Efeknya seketika !!!
Paling akhir, setiap kali habis minum obat usahakan selalu untuk mencermati
reaksinya terhadap tubuh. Bila timbul keluhan yang terasa semakin meningkat,
segera hubungi dokter . Karena daya tahan seseorang terhadap obat tidak selalu
stabil.
Tetap Waspada
Setiap kali habis
minum obat usahakan selalu untuk mencermati reaksinya terhadap tubuh. Bila
timbul keluhan yang terasa semakin meningkat, segera hubungi dokter . Karena
daya tahan seseorang terhadap obat tidak selalu stabil.
Jangan lupa bahwa obat yang paling ampuh adalah semangat untuk sembuh dan
keyakinan terhadap upaya yang kita lakukan untuk kembali sehat.
Dengan segala ikhtiar yang kita telah lakukan, kembalikan dengan penuh
kepasrahan kepada Allah yang memberikan ujian kepada kita. Agar segala doa kita
dikabulkan untuk segara bebas dari penyakit yang kita derita.
Semoga yang serba sedikit ini bermanfaat.